ISTIGHOSAH MANAGEMENT SHODAQOH

SEKAPUR SIRIH SEJARAH PROFIL VISI MISI PROGRAM IMS BERBAGI TESTIMONI HADIST SEDEKAH AYAT SEDEKAH KATA MEREKA? UP TO DATE DOKUMENTASI DOKUMENTASI 2

Program Jangka Pendek / Menengah :

Untuk kepentingan Istighosah Rutin maka IMS ingin punya sendiri perlengkapan antara lain :

  1. Genset dengan  kapasitas  4.000 VA
  2. Terop ukuran 6 x 8 meter=  10 Unit
  3. Panggung / Genjot ukuran 4 x 6 meter= 1
  4. Karpet 190 cm x 20 meter = 10 Roll
  5. Sounds system = 1 Unit
  6. Umbul - umbul bertulisan : IMS - Berjuang untuk menghidupi perjuangan =  100 helai
  7. Spanduk ukuran 90 cm x 15 meter =  5 helai
  8. Banner figuran panggung ukuran  4 x 6 meter = 1 helai
  9. Instalasi lampu penerangan = secukupnya
  10. Kamera Digital = 1 unit
  11. Handycam = 1 unit

ANDA MAU JADI SPONSOR DENGAN CARA HALAL, IHLAS DAN TIDAK MENGIKAT ???  Hubungi Telepon :   0857 464 15451 dengan Sdr. ROBI

PROGRAM JANGKA PANJANG :

  1. Memberdayakan IMS lokal sebagai basis kegiatan yang langsung menyentuh kepentingan jama'ah dan masyarakat setempat.
  2. Melatih kader IMS supaya memiliki kompetensi
  3. Melengkapi IMS dengan kepengurusan yang siap bekerja ihlas, kerja kera dan cerdas

DIALOG INTERAKTIF

     Dialog Interaktif yang bertajuk "CARA KILAT MENJADI KAYA" adalah salah satu dari sekian program IMS yang berhasil digelar dan bisa dibilang menjadi titik kebangkitan IMS.

PEMBELAJARAN KOMPUTER GRATIS

     Dalam waktu dekat, IMS mencoba menghadirkan pembalajaran komputer GRATIS. Program adalah hasil kerjasama IMS dengan salah satu dermawan pemilik DIO COMPUTER yang kini ikut berperan aktif dalam perkembangnan IMS. Mari kita dukung niatan baik ini, semoga nantinya anak yang kurang beruntung bisa mengikuti perkembangan teknologi yang semakin gila ini.

Behind the Scenes of My Home Page

 RAJAB WA SYA'BAN

     "Maha suci Allah yang telah menjalankan hambaNya pada suatu malam , dari masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar Lagi Maha Melihat" (QS: Al Isra' Ayat : 1)

     Malam ini, kita sudah berada dalam awal bulan Sya'ban, tidak terasa bulan Rajab telah berlalu. Dimana pada bulan tersebut kita serasa diingatkan lagi terhadap suatu peristiwa besar dalam sejarah umat islam. Peristiwa penting yang terjadi dalam sejarah hidup (siirah) Rasulullah SAW yaitu peristiwa diperjalankannya beliau (isra) dari masjidil Haram di Mekkah ke masjidil Aqsa di Jerussalem, lalu dilanjutkan dengan perjalanan vertikal (mi'raj) dar Qubbah As Sakhrah menuju ke Sidrat al Muntaha (akhir penggapaian). Ada beberapa pelajaran yang dapat kita ambil dari peristiwa Isra' wal Mi'raj ini.

     Salah satunya adalah perintah untuk mengerjakan sholat. Perlu kita ketahui, sholat adalah bentuk peribadatan tertinggi seorang muslim sekaligus sebagai simbol ketaatan totalitas kepada Yang Maha Pencipta. Pada sholatlah terkumpul berbagai hikmah dan makna. Menurut Imam Al Faqih Abu Lais, salah satu tanda matinya hati karena do'a tidak pernah di kabulkan oleh Allah adalah, Kita sangat kenal kepada Allah tapi hakNya untuk disembah dan kewajiban kita untuk menyembah tidak pernah kita laksanakan. Bagaimana Allah tidak jauh dari kita, kalau kita tidak pernah berusaha mendekat kepada Allah.  Dan pendekatan kepada Allah bisa kita lakukan dengan jalur ritual ibadah.

     Perjalanan singkat yang penuh hikmah tersebut segera berakhir. Dan dengan segera pula beliau kembali ke kiniannya. Rasulullah sungguh sadar bahwa betapapun nikmatnya berhadapan langsung dengan Yang Kuasa di suatu tempat yang agung nan suci, betapa nikmat menyaksikan dan mengelilingi surga, tetapi kenyataanya beliau memilki tanggung jawab duniawi. Untuk itu, semua kesenangan dan kenikmatan yang dirasakan malam itu, harus ditinggalkan untuk kembali ke dunia beliau untuk melanjutknan amanah perjuangan yang harus diembannya. 

     Inilah sikap seorang muslim. Kita dituntut untuk turun ke bumi ini dengan membawa bekal yang kokoh. Sholat berintikan "dzikir", dan karenanya dengan bekal dzikir inilah kita melanjutkan ayunan langkah kaki menulusuri lorong lorong kehidupan menuju ridha Nya. "Wadzkurullaha Katsira" (dan banyak banyaklah mengingat Allah). Pesan Allah kepada kita disaat kita bertebaran mencarai "fadhalNya" dipermukaan bumi ini. Persis seperti Rasulullah SAW membawa bekal sholat 5 waktu berjalan kembali menuju bumi setelah melakukan serangkaian perjalanan suci ke atas (mi'raj). 

     Peristiwa tersebut seakan menjadi cambuk peringatan bagi para pemimpin, betapapun enaknya mereka berada diatas, mereka jangan sampai lupa kepada amanat yang telah diembannya. Pemilihan kepala daerah sudah digelar, kini saatnya kita merapatkan barisan. Siapapun yang terpilih nantinya, harus kita dukung bersama. Mendukung tidak selalu "manut", tetapi harus bisa memberikan saran, kritik dan perbaikan demi tercapainya Banyuwangi yang kita idamkan. 

     Jama'ah IMS yang dirahmati Allah, malam ini kita sudah berada pada bulan Sya'ban. Bulan mulia, karena siapa yang bersungguh dalam beribadah di bulan ini, ia akan menuai kesuksesan dibulan Ramadhan. Dinamakan Sya'ban karena pada bula itu terpancar bercabang cabang kebaikan yang banyak (yatasya'abu minhu khairun katsir). Menurut pendapat lain, Sya,ban berasal dari kata syi'b, yaitu jalan di sebuah gunung atau jalan kebaikan. Dalam bulan ini terdapat banyak kejadian dan peristiwa yang patut memperoleh perhatian dari kalangan muslimin.

1. PINDAHNYA KIBLAT

Pada bulan Sya'ban berpindah dari Baitul Maqdis, Palestina ke Ka'bah Mekah Al Mukaromah. Nabi Muhammad SAW menanti nanti datangnya peristiwa ini dengan harapan yang sangat tinggi. Setiap ahri beliau tidak lupa menengadahkan wajahnya ke langit, mananti datngnya wahyu dari Rabbnya. Sampai akhirnya Allah SWT mengabulkan penantiannya. Wahyu Allah pun turun, "sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, sungguh Kami akan memalingkan kamu ke Kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya". (QS : Al Baqarah : 144)

2. TURUN AYAT SHOLAWAT NABI

Salah satu keutamaan bulan Sya'ban adalah diturunkannya ayat tentang anjuran membaca sholawat kepada nabi Muhammad SAW. "Seungguhnya Allah dan malaikat malaiktNya bersholawat untuk Nabi. Hai orang orang yang beriman, bersholawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadaNya". (QS: Al Ahzab;56)

3. MALAM NISHFU SYA'BAN

Nishfu Sya'ban secara harfiyah berarti hari atau malam pertengahn bulan Sya'ban atau tanggal 15 Sya'ban. Di malam ini Allah SWT mengampuni orang orang yang meminta ampunan, mengasihi orang orang yang meminta belas kasihan, mengabulkan doa doa orang yang berdoa, menghilangkan kesusahan orang orang yang susah, memerdekakan orang orang dari api neraka, dan mencatat bagian rizki dan amal manusia. Nabi Muhammad SAW bersabda "Allah melihat kepada semua mahlukNya pada malam nishfu sya'ban dan Dia  mengampuni mereka semua kecuali orang yang musyrik dan orang yang bermusuhan. (HR: Thabrani Dan Ibnu Hibban). 

Para ulama' manamai malam Nishfu Sya'ban dengan beragam nama. Ini mengindikasikan kemuliaan bulan tersebut. Diantaranya : 1. Lailatul Mubarokah (malam yang penuh berkah) 2. Lailatul Qismah (Malam pembagian rizki) 3. Lailatul Takfir (malam peleburan dosa) 4. Lailatul Ijabah (malam dikabulkannya do'a) 5. Lailatu Hayah Walaitu 'idil Malaikah (malam hari rayanya malaikat) 6. Lailatul Syafa'ah (malam Syafa'at) 7. Lailatul Baro'ah (Malam pembebasan). Dan masih banyak lagi nama nama lainnya.

4. PUASA SYA'BAN

Rasulullah ditanya oleh seorang sahabat, "adakah puasa yang paling utama setelah Ramadhan?" Rasulullah SAW menjawab, "Puasa bulan Sya'ban karena berkat keagungan bulan Ramadhan.

5. DIANGKATNYA AMAL MANUSIA 

Dari Usamah bin Zaid r.a, dia berkata: "Ya Rasulullah, saya tidak pernah melihatmu berpuasa dalam satu bulan dari bulan bulanyang ada seperti puasamu di bulan Sya'ban." Maka beliau bersabda "Itulah bulan yang manusia lalai darinya antara Rajab dan Ramadhan. Dan merupakan bulan yang didalamnya diangkat amalan amalan kepada Rabbul Alamin. Dan saya suka diangkat amalan saya sedangkan saya dalam keadaan berpuasa." HR. Nasa'i, shahih Targhib wa tarhib hlm. 425)

Dan masih banyak keistimewaan keistimewaan lain di bulan sya'ban ini.