ISTIGHOSAH MANAGEMENT SHODAQOH ( IMS )

SEKAPUR SIRIH SEJARAH PROFIL VISI MISI PROGRAM IMS BERBAGI TESTIMONI HADIST SEDEKAH AYAT SEDEKAH KATA MEREKA? UP TO DATE DOKUMENTASI DOKUMENTASI 2

LATAR BELAKANG

     Maha benar Allah dengan segala firmanNya dan tidak ada satupun ayat dari Al Qur'an yang diragukan kebenarannya yang diperluas pemahamannya bagi manusia oleh hadits Rasulullah SAW. Terutama yang menerangkan pahala dan manfaatnya bershodaqoh serta keajaiban keajaban yang dirasakan setelah melaksanakan shodaqoh.

     Istighosah Management Shodaqoh atau lebih dikenal dengan sebutan IMS, adalah suatu majelis dzikir yang didirikan atas dasar kepekaan dan kepedulian terhadap apa yang terjadi di sekitar kita. IMS hadir dikala kita terpaku dalam nuansa kegelisahan dan kekhawatiran akan zaman ini. Gelisah karena badai bencana selalu menghantui kita silih berganti dan semakin beraneka bentuk. Gelisah akibat kebutuhan ekonomi yang tidak dapat terpenuhi akibat harga yang terus melambung, serta kekhawatiran atas penyakit yang melekat pada diri kita dan tak kunjung sembuh.

     Bisa jadi, segala bentuk bencana, cobaan apapun yang menimpa diri kita adalah bersumber dari kita kita sendiri. Di dalam surat Asy Syura ayat 30 disebutkan :

     "Dan apa saja musibah yang menimpa kamu, adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri"

     Oleh karena itu IMS hadir sebagai salah satu media untuk mengingatkan kita bahwa sesungguhnya kita harus segera berbenah. Jangan menunggu hingga derita itu datang kembali dengan bentuk yang berbeda.

     "Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri" (QS Ar Rad ayat 11)

     Dan sedekah adalah solusi yang IMS usung untuk mengubah segala kesulitan yang kita hadapi menuju jalan kemudahan. Banjir, gempa atau bentuk bencana yang lain dapat kita redam dengan sedekah kita. Hal ini mengingatkan kita terhadap wasiat Rasulullah SAW kepada Ali bin Abi Thalib, "Wahai Ali! Janganlah kamu abaikan sedekah, karena sedekah dapat menolak kejahatan dari dirimu. Segeralah bersedekah, karena bencana tidak dapat melangkah mendahului sedekah".

     Demikian pula dengasn segala macam penyakit yang kita idap selama ini. Sedekah dapat kita jadikan sebagai syifa' atau obat penyembuh yang mujarab. Bahkan sudah banyak kita baca, kita dengar ataupun kita lihat kesaksian - kesaksian (testimoni) terhadap saudara saudara kita yang sembuh dari penyakit kronis yang mereka idap dengan berobat melalui terapi sedekah.

    "Obatilah orang yang sakit diantara kalian dengan sedekah" (Dihasanahkan oleh Syaikh Albani dalm Shahihul Jami').

     Bukan hanya sebatas itu, sedekah juga bisa membuat harta kita semakin berlipat. Sehingga kesulitan ekonomi yang diakbitkan oleh harga kebutuhan yang terus melambung bisa teratasi. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al Baqarah ayat 245 :

     "Siapa yang meemberi pinjaman kepada Allah dengan pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipatgandakan pembayran dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rizki), dan kepadaNya kamu dikembalikan".

     Sedangkan di dalam sural Al Baqarah ayat 261 dijelaskan bahwa banyaknya lipat ganda yang dijanjikan Allah SWT adalah sebanyak 700 kali lipat.

     "Perumpamaan orang yang menginfaqkan hartanya dijalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan 7 tangkai, pada setiap tangkai ada 100 biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki Dan Allah Maha Luas lagi Maha Mengetahui".

     Selain itu sedekah merupakan bagian dari upaya tazkiyatun nafsi (membersihkan diri lahir batin). Kita butuh sedekah, sebab sedekah itu akan kembali kepada kita dalam berbagai bentuk. Orang yang bersedekah itu sepatutnya merasa berbuat baik krepada dirinya, bukan merasa berbuat baik kepada orang yang kita beri sedekah. Sebab penerima sedekah turut menjadi penyebab penyucian harta kita serta menyelamaykan kita dari siksa api neraka.

     Semoga kita digolongkan oleh Allah SWT menjadi orang yang selau mendapat ridhoNya, dijadikan sebagai penyantun dan ahli sedekah.

Amiin... 

KOLABORASI ISTIGHOSAH DAN SHODAQOH

     IMS adalah perpaduan antara istighosah (hablum minallah) dengan shodaqoh (hablum minannas). Maksud dan tujuan IMS mengkolaborasikan unsur keduanya adalah disamping kita bermunajah kepada Allah lewat istighosah, kita juga berikhtiar dengan cara bershodaqoh. Istighosah yang berarti memohon pertolongan kepada Allah pada saat kita terdesak untuk terwujudnya sebuah keajaiban atau sesuatu yang dianggap tidak mudah untuk diwujudkan. Sedangkan shodaqoh adalah bermakna menginfakkan harta dijalan Allah. Unsur shodaqoh dipilh karena terkandung kekuatan/keajaiban dalam setiap shodaqoh yang kita keluarkan. Dan shodaqoh pun mencakup segala amal, jadi shodaqoh tidak terikat sekedar mengeluarkan harta melainkan segala amal kebaikan.

     Jadi maksud dan tujuan IMS mengkolaborasikan unsur keduanya agar segala permasalahan atau cobaan yang kita hadapi bisa terselesaikan dengan beristighosah dan bersedekah. Agar jamaah kami bisa lebih memahami tentang manfaat istighosah dan sedekah, maka IMS mengadakan pertemuan rutin untuk membahas kedua unsur tersebut secara detail agar keyakinan terhadap manfaat keduanya tertanam dalam setiap anggota IMS. IMS pun bersedia menampung segala bentuk shodaqoh dari jama'ah untuk disalurkan kepada yang berhak menerima. Dan pengurus mengelola segala bentuk shodaqoh tersebut dalam suatu managemen yang baik. Inilah, Istighosah Management Shodaqoh (IMS) 

BERJUANG UNTUK MENGHIDUPI PERJUANGAN

     Seperti yang telah kita ketahui, bahwa masih banyak masyarakat yang hidup dibawah garis kemiskinan.Anak Yatim tumbuh semakin subur di bumi Indonesia ini seiring dengan musibah yang kerap meluluh lantakkan negara ini. Banyak orang kehilangan pekerjaan karena tempat kerja mereka sudah tak terbentuk dihantam gempa. Banyak orang yang terlilit hutang karena mereka sudah tidak lagi memiliki usaha, sedangkan kebutuhan dapur terus harus dipenuhi.

     Mirisnya, pemerintah yang berusaha untuk menyantuni kaum tidak beruntung ini malah "menyunat" hak yang harusnya mereka terima. Beras 'raskin' diselewengkan, dana BLT yang cuma secuilpun tega dipotong untuk ini itu. Kemana ajaran kejujuran yang didapat ketika masih tingkat Sekolah Dasar? Mereka (oknum), seakan hidup diatas panji perjuangan. Seolah olah mereka adalah pahlawan, namun kemiskinan tidak akan pernah selesai jika hanya diseminarkan.

     Inilah yang kemudian mendorong IMS untuk berusaha berdiri diatas panji kejujuran dan ikhlasan untuk membantu mereka yang kurang beruntung. Dengan Motto "Berjuang Untuk Menghidupi Perjuangan", para jama'ah IMS akan berusaha untuk tidak hidup diatas perjuangan atau mencari keuntungan pribadi yang mengatas namakan perjuangan. Buktinya, dari ulama', Kyai atau tokoh masyarakat yang mengisi dalam kegiatan IMS tidak bersedia diberi uang transport atau sejenisnya. Bahkan para ulama' dan Kyai juga ikut menyumbang disetiap acara IMS digelar. 

     Dimana hasil sumbangan (sedekah) yang terkumpul dari jama'ah IMS, akan langsung disalurkan kepada anak yatim, dhu'afa, dan sarana pendidikan dan keagamaan stempat. Hasil sumbangan (sedekah), tidak dibawa oleh Panitia Pusat melainkan Panitia lokal (tuan rumah) yang berhak mendistribusikannya. Disinilah nilai 'plus' dari IMS yang kemudian menjadikan IMS cepat dikenal.

KEAJAIBAN SEDEKAH

Yang dapat menolak takdir ialah doa dan yang dapat memperpanjang umur yakni kebajikan (amal bakti). (HR. Ath-Thahawi)

ISTIGHOSAH MANAGEMENT SHODAQOH

ISTIGHOSAH MANAGEMENT SHODAQOH (IMS)

DARI KECIL

     Dalam membangun, menciptakan atau mendirikan suatu organisasi, menjadi cepat berkembang, cepat dikenal, dan cepat besar adalah suatu impian. Namun, tidak sedikit organisasi yang didirikan dengan semangat tingi dan menggebu gebu akhirnya kandas ditengah jalan. Mungkin mereka belum tahu bahwa kesuksesan sudah terasa dekat ketika mereka menyatakan untuk menyerah. Buah kesabaran masih belum terlihat, padahal disinilah kunci dari besarnya dari organisasi yang akan didirikan.

     Berawal dari ketulusan. keikhlasan, kebersamaan, dan kesabaran, IMS mencoba merangkak hadir untuk berdiri menjadi sebuah organisasi yang sesuai dengan tujuan. Berawal dari diremehkan menjadi diperhitungkan, berawal dari sedikit kemudian menjadi banyak, berawal dari kecil kemudian menjadi besar. IMS bukan organisasi yang diperhitungkan lalu diremehkan, bukan juga dari banyak menjadi sedikit, dan tidak pula besar diawalnya kemudian kecil akhirnya.

     IMS lahir bukan dari kalangan Kyai ternama, bukan dari anggota elit politik, bukan dari kalangan terpandang, saudagar atau dari orang orang ternama. Melainkan, IMS bermula dari orang orang kecil yang memiliki semangat besar.Dikembangkan oleh tangan tangan kreatif para pemuda desa. Inilah yang kemudian membuat IMS kemudian banyak dikenal dan diikuti, karena dari perkembangannyapun berjalan secara alami dan tidak dipaksa paksakan. 

     Alhamdulillah, kini IMS beranggotakan Kyai Kyai ternama. elit politik, dan orang orang terpandang, yang duduk sejajar dengan mayoritas anggota IMS yang kurang beruntung.

MUSHOLLA KECIL

Di Musholla inilah pertama kalinya istighosah digelar, melihat dari ukuran mushollahnya jelas sekali bahwa jumlah jamaah istighosah kala itu masih sangat sedikit. Istighosah kala itu hanya diikuti oleh beberapa kerabat, santri dan segelintir warga sekitar. Perkembangan istighosah kala itu pernah merangkak naik dan mendapat simpatik dari warga sekitar lingkungan beliau. Untuk memudahkan jamaah baru dalam mengikuti istighosah maka kala itu dibuatlah teks istighosah walaupun hanya berupa lembaran photo copy.

Dan pada saat itu acara ramah tamah yang diisi dengan makan bersama diakhir acara masih rutin digelar. Dan masih belum ada taushiyah pemantaban bersedekah serta belum ada sorban keliling. Kian hari jamaah dari luar daerahpun sedikit demi sedikit bergabung dengan istighosah yang masih belum memiliki identitas ini. Namun momen ini tidak diiringi dengan warga sekitar, jumlah mereka semakin merosot. Tapi kemorosotan ini tidak bertahan lama, semenjak bergabungnya para pemuda asal desa Lateng Banyuwangi. Sistem pengembangan istighosah diubah total, hingga kemudian istighosah ini memeiliki nama dan acaranya tertata rapi. Dan sekali lagi, musholla ini menjadi saksi kebangkitan Istighosah Management Shodaqoh (IMS).